Pemandian Senjoyo, +62-821-316-7070-8, Travel Malang Salatiga, Travel Salatiga Malang, Wisata Salatiga
Minggu, 17 April 2016
Pemandian Senjoyo,
Travel Malang Salatiga,
Travel Salatiga Malang,
Wisata Salatiga
Edit
Ayukk bermain ke sumber mata air di Salatiga. Kali ini Akcaya Tour & Travel mengajak anda untuk bermain air di Sumber Mata Air Senjoyo. Sudah pernah bermain air di sini??? Buat anda yang belum pernah berkunjung ada baiknya apabila anda mampir untuk berwisata di tempat ini juga. Atau mungkin untuk anda yang ingin bermain di Wisata Salatiga anda bisa menggunakan jasa travel kami. Caranya mudah, langsung saja anda menghubungi kami Akcaya Tour & Travel. Karena kami menyediakan berbagai paket wisata. Kami juga menyediakan sarana transportasi ( Rent Car ) / Travel berbagai jurusan serta Travel Malang Salatiga dan Travel Salatiga Malang. Kami akan menemani wisata anda berkeliling Kota Salatiga!!
Sumber Mata Air Senjoyo merupakan salah satu sumber mata air di kota Salatiga yang sebagain airnya digunakan untuk PDAM Salatiga dan sebagain lainya masuk ke saluran irigasi dan sungai. Daerah recharge mata air tersebut meliputi lereng Timur Gunung Merbabu, yang merupakan daerah resapan air dengan luas skitar 40 km2, yang menyimpan air hujan selama musim hujan dan dikeluarkan di Mata Air Senjoyo.
Udara disini sangat dingin. Walaupun berada di kabupaten Semarang, Sendang Senjoyo banyak dikenal masyarakat sebagai sendangnya Salatiga. Disamping lokasi yang lebih dekat dengan kota Salatiga dari pada kota Semarang tentunya keberadaan Sendang Senjoyo juga tak bisa lepas dari legenda Joko Tingkir, si bujang dari Salatiga.
Legenda Eyang Senjoyo dan Joko Tingkir
“Lelaki gondrong itu tiba-tiba memotong rambutnya. Sedetik kemudian, gulungan rambut itu telah berhasil menghambat semburan air yang mengalir deras. Ajaib!” ucap Jasmin (85) menirukan gaya kakeknya bercerita. Jasmin adalah juru kunci generasi ketiga. Usianya hampir kepala sembilan. Senjoyo diambil dari nama Eyang Senjoyo, seorang pini sepuh keturunan non muslim (antara Hindu atau Budha masih menjadi perdebatan). Jasmin kembali bercerita; ketika terjadi perang Baratayudha, Senjoyo yang waktu itu berpihak kepada Pandawa terkena panah pasukan Kurawa. Senjoyo yang terluka parah terpental hingga ke lereng Merbabu.
“Di sana ia membersihkan semua lukanya. Setelah merasa baikan, Eyang Senjoyo akhirnya meninggalkan tempat itu, dan bergegas kembali ke medan pertempuran. Sepeninggal Eyang Senjoyo itulah, tiba-tiba muncul puluhan too’ (mata air - jawa) di beberapa tempat. Dan untuk mengenangnya, masyarakat di lereng Merbabu (yang sekarang menjadi desa Tegalwaton) menamainya Sendang Senjoyo” terang Jasmin.
Namun, legenda Eyang Senjoyo yang terluka itu masih kalah populer di banding legenda Mas Karebet (Joko Tingkir) yang sempat bertapa di Sendang Senjoyo."Rumiyin, sak derengipun nyuwita ing Demak, Mas Karebet kungkum ing mriki ndadar kanuragan” (Dulu sebelum mengabdi di (Kesultanan) Demak, Mas Karebet merendam diri di sini untuk berolah kesaktian) tutur kakek 18 cucu ini dengan semangat.
Bukan hanya itu, legenda rambut Joko Tingkir yang menyumbat aliran mata air Senjoyo juga menjadi bulan-bulanan masyarakat untuk diadaptasi menjadi dongeng-dongeng pengantar tidur bagi para buah hatinya. Menurut Jasmin, waktu itu debet air yang keluar memang sangat deras, dan jika dibiarkan terus menerus dikhawatirkan akan terjadi banjir besar. Alasan itulah yang membuat Joko Tingkir mencukur sebagian ‘rambut saktinya’. Sepertinya, masyarakat sudah terlanjur jatuh hati kepada Mas Karebet yang saleh dan gondrong itu.
Senjoyo Go Green
Sendang Senjoyo sepertinya setuju tentang teori kebanyakan orang: hutan adalah paru-paru dunia. Di sini masih banyak ditemukan pepohonan yang berusia ratusan tahun. Meskipun tidak ratusan jumlahnya, namun beberapa pohon lintas generasi ini masih sanggup untuk bernapas lebih banyak. Dari cerita Jasmin, diketahui juga bahwa banyak peristiwa yang terjadi di Sendang berkaitan dengan situasi politik nasional. Ia mengisahkan, sebelum Presiden Suharto lengser, di Sendang Senjoyo terjadi peristiwa aneh, yaitu tumbangnya sejumlah pohon beringin di sekitar Sendang. Bukan hanya itu, sesaat setelah kebakaran menimpa keraton Solo beberapa tahun silam, peristiwa serupa juga terjadi. Saat itu terjadi hujan angin yang hebat dan sejumlah pohon beringin tumbang.
Tumbangnya beberapa pohon-pohon itu ternyata membawa dampak negatif. Dari cerita masyarakat yang berkembang, dulu, ketika pohon-pohon raksasa itu masih perkasa, masyarakat mudah untuk menemukan mata air. Puluhan mata air tersebar di segala sudut. Jika di sana ada pohon besar, maka di sekitarnya dapat dipastikan terdapat mata air yang melimpah. “Sekarang hanya tinggal 7 mata air.” Terang Jasmin.
Penasaran dengan sejarahnya bukan??? Ayo segera persiapkan liburan anda bersama teman, kerabat, atau mungkin juga dengan keluarga. Pemandangan alam yang sangat asri juga akan anda rasakan saat anda berada di tempat ini. Ayo segera hubungi kami KIM Knauruhan Travel. Karena kami menyediakan berbagai paket wisata. Kami juga menyediakan sarana transportasi ( Rent Car ) / Travel berbagai jurusan serta Travel Malang Salatiga dan Travel Salatiga Malang. Kami akan menemani wisata anda berkeliling Kota Salatiga!!
Menjadi Tulang Punggung Masyarakat
Kami menyebutnya ‘berkah’. Mata air Sendang Senjoyo tidak pernah kering, walaupun saat kemarau panjang. Hal inilah yang kemudian banyak masyarakat sekitar yang menggantungkan kesejahteraan pertanian mereka kepada Senjoyo. Dengan banyaknya debit air yang keluar dari Sendang Senjoyo, Salatiga dan sebagian Kabupaten Semarang adalah sedikit wilayah yang kecipratan berkahnya. PDAM Salatiga juga ikut andil dalam pemanfaatan debit air. Sebagian masuk ke saluran irigasi, dan selebihnya dibuang di aliran Sungai Senjoyo. Mata Air Senjoyo yang di bangun pada tahun 1921.
Jasmin kembali bercerita;“Waktu itu ada segerombolan orang eropa datang kesini. Entah itu dari Jerman, atau Belanda, saya lupa. Mereka mengumbar janji; akan membangun Sendang Senjoyo sebagai pariwisata. Tapi sampai sekarang belum kesampaian”. Menurut Jasmin, mitos di sini masih kental. Bukan hanya orang eropa yang mengumbar janji seperti itu, Dinas Pariwisata juga pernah menyanangkan program yang sama dan hasilnya: nihil. “Mungkin ini kehendak Yang Kuasa, yang ingin menjadikan Senjoyo sebagai tempat yang tetap bersahaja meski dengan tampilan apa adanya.” terang Jasmin menutup pembicaraan kami siang ini.
Sendang Senjoyo yang di yakini mempunyai seribu kisah sejarah yang terletak di wilayah kabupaten Semarang Tepatnya di Desa Tegalwaton, Seringkali di jadikan tempat semedi dan lelaku oleh para praktisi spiritual, selain Pemandagan sangat alami, ditambah ikan yang berkeliaran bebas terlihat jelas, senjoyo dikenal sebagai sendang panguripan yang mempunyai petuah dan banyak aura positif di kawasan ini, maka itu tempat ini sering di kunjungi oleh praktisi spiritual dari berbagai daerah bahkan berbagai propinsi. Selain tempat ini nan indah disini juga masih banyak di jumpai berbagai situs bebabatuan berelief peninggalan kuno, Konon Pemandian Senjoyo ini digunakan oleh para Raja Raja.
Selain itu di tempat ini terdapat patung yang di kanan kirinya ada tempat pembakaran dupa. Juru kunci Sendang Senjoyo, Mbah Jasmin (82) mengatakan banyak juga orang yang melakukan larung untuk membersihkan diri jasmani dan rohani di Sendang itu. Mbah Jasmin yang merupakan generasi ketiga penjaga Sendang Senjoyo menuturkan, menurut legenda, Mas Karebet atau Joko Tingkir pernah bertapa kungkum di Senjoyo. Kelak di kemudian hari, Joko Tingkir berkedudukan sebagai penguasa Kesultanan Pajang dengan gelar Sultan Hadiwijoyo.
Selain eksotis dengan kejernihan airnya di senjoyo juga masih banyak pohon yang tua (dikeramatkan), karena tak jarang orang yang punya maksud tertentu sering memberi sesajen, selain pohon besar terlihat indah karena disekeliling pohon itu tertata bekas batuan persis bahan yang digunakan untuk candi. Sementara itu seorang paranormal dari Desa Lemah Ireng Ki Ronggo Jati saat melakukan interaksi di lokasi pemandian sendang Senjoyo dirinya mengaku di temui danyang penunggu sendang yang konon katanya adalah Mas Karebet.
“ Saat saya melakukan interaksi di sekitaran sendang Senjoyo saya ditemui sesosok makhluk dengan badan tinggi tegap mengenakan pakain kerajaan, saat itu saya menanyakan siapakah kadang kiranya menemui saya, dirinya menjawab dengan bahasa jawa, Rahayu.. ono opo siro ing wengi iki ono ing sasonoku, opo ono wigati, aku Raden Mas Karebet, saya pun menjawab bahwa saya ki Ronggo Jati saking Lemah Ireng dan di tempat ini saya hanya meditasi,” Tutur Mbah Ronggo.
Mbah Ronggo juga menambahkan bahwa sesosok makhluk yang mengaku dirinya adalah Raden Mas Karebet meninggalkan wangsit tentang rasa prihatin beliau terhadap perilaku masyarakat sekarang, terkhusus masyarakat Jawa yang dinilai sudah melupakan asal usul serta budaya leluhur yang di cerminkan dalam tingkah laku keseharianya, namun mbah Ronggo saat di konfirmasi lebih detail apa yang menjadi pesan dari Raden Mas Karebet dirinya enggan menjawab secara detail.
Bagaimana sobat??? Anda tertarik untuk mengunjungi tempat yang kaya akan sejarahnya ini??? Ayo sobat segera berkunjung di Mata Air Senjoyo ini dan dapatkan informasi sejarah dari juru kuncinya sobat!! Tunggu apalagi, setelah dari sini anda bisa melanjutkan perjalanan anda untuk mengunjungi tempat wisata yang berada di Kota Salatiga. Tenang saja, anda bisa menggunakan jasa travel kami untuk berkeliling Kota Salatiga. Langsung saja anda menghubungi kami Akcaya Tour & Travel. Karena kami menyediakan berbagai paket wisata. Kami juga menyediakan sarana transportasi ( Rent Car ) / Travel berbagai jurusan serta Travel Malang Salatiga dan Travel Salatiga Malang.
0 Response to "Pemandian Senjoyo, +62-821-316-7070-8, Travel Malang Salatiga, Travel Salatiga Malang, Wisata Salatiga"
Posting Komentar