Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, +62 822-333-633-99, Travel Semarang Malang, Travel Malang Semarang, Wisata Semarang
Selasa, 19 April 2016
Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah,
travel malang semarang,
travel semarang malang,
Wisata Semarang
Edit
Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah
Hallo sobat travellers!! Kembali mengunjungi museum di Jawa Tengah yukkk!! Kali ini Akcaya Tour & Travel mengajak anda untuk mengunjungi Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah. Sudah pernah berkunjung??? Jangan bosan - bosan untuk melihat sekilas sejarah yang ada di nusantara sobat!!! Buat anda yang belum mengunjunginya, suatu hal baik apabila anda berkunjung ke museum ini. Nah,, anda yang berada di luar kota juga bisa datang melihat sejarah islam disini, caranya mudah. Anda bisa langsung saja menghubungi kami Akcaya Tour & Travel. Karena kami menyediakan berbagai paket wisata. Kami juga menyediakan sarana transportasi / Travel berbagai jurusan serta Travel Malang Semarang dan Travel Semarang Malang. Kami akan menemani wisata anda berkeliling Kota Semarang!!
Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah mencatat sejarah perkembangan agama Islam di Jawa Tengah. Museum ini berada di lantai 2 dan 3 dari Tower Asmaul Husna di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah yang berada di Jalan Gajah Semarang. Artefak-artefak seperti Iluminasi Al Qur’An, Wayang golek Menak, Wayang Sadat, Gayor Masjid Sunan Muria, Gamelan, Ornamen Dua Sisi, Ornamen Masjid Mantingan, Keramik, Koleksi peninggalan Islam Awal, Artefak Kapal dagang, Miniatur menara Kudus ada di Musuem Perkembangan Islam Jawa Tengah ini.
Museum yang berada di dalam Menara Al husna ini memberikan penjelasan bagaimana agama islam dapat masuk dan berkembang di Jawa Tengah dan sekitarnya. Koleksi benda-benda museum akan mengajak Anda lebih mengenal perkembangan islam di sekitar wilayah Jawa Tengah. Pada Lantai tiga Museum memberikan penjelasan tentang perjalanan bagaimana Masjid Agung Jawa Tengah dibangun. Ada juga senjata yang di gunakan para ulama saat menyebarkan agama islam di Jawa Tengah. Potongan surat ayat suci Al-Quran menjadi bagian dari beberapa koleksi yang dipunyai museum ini.
Proses penyebaran islam yang dilukis dengan coretan indah mewakili koleksi benda-benda koleksi Museum Perkembangan Islam di lantai dua. Artefak, wayang yang biasa digunakan untuk menyebarkan agama islam juga dipajang pada sisi bagian museum. Miniatur masjid-masjid yang ada di Jawa Tengah juga menghiasi isi ruangan museum. Miniatur Masjid Demak serta Masjid Kudus akan menemani perjalanan Anda selama mengelilingi Museum ini. Jam layanan Museum Perkembangan Islam ini pada hari Selasa sampai minggu pukul 08.00 – 15.00. Hari Senin libur. Tarif masuk museum ini Rp. 5000 per orang.
Untuk memasuki museum Anda harus menggunakan lift yang terdapat di menara Asmaul Husna, dan jika Anda telah memasuki lift menara Asmaul Husna, Anda dipandu oleh seorang pemandu yang ramah. yang akan menjelaskan tentang seluk-beluk Menara Al Husna dan Museum Perkembangan Islam di Jawa Tengah. Memasuki lift hanya dibatasi paling banyak 10 orang. Fasilitas yang ada di Menara Al Husna ada toilet, ruang berAC, dan pada lantai 18 terdapat restoran yang dapat berputar sehingga pengunjung restoran dapat menikmati pemandangan berganti-ganti. Di lantai ini Anda bisa melihat pemandangan kota Semarang dari atas Menara Al Husna. Ada juga fasilitas teropong dengan tarif Rp 1.500,00 per menit, dengan teropong ini Anda dapat melihat pemandangan meskipun dari atas menara terlihat seperti di depan mata.
Koleksi benda-benda bersejarah pada museum ditata berdasarkan alur cerita yang menggambarkan sejarah perkembangan Islam di Jawa Tengah yang mencakup 5 periode. Pertama Raden Patah sebagai peletak dasar Kerajaan Islam Demak menandai perkembangan awal Islam di Jawa Tengah. Kedua pesantren memegang peranan penting sebagai tempat melanjutkan proses Islamisasi di Jawa Tengah. Ketiga perkembangan Islam di wilayah pedalaman Jawa Tengah menghasilkan dialog Islam dengan budaya lokal.
Keempat memasuki era kolonialisme dunia pesantren mengisolir diri dari kekuasaan penjajah dengan sikap non kooperatif. Dan yang kelima dunia modern terdapat kebutuhan untuk meningkatkan fasilitas peribadatan yang representatif antara lain pengembangan Masjid Agung Jawa Tengah. Sesuai alur cerita tadi, koleksi ditampilkan pada dua ruangan dan dibedakan menjadi 5 jenis yaitu artefak/realita, replika, naskah, tradisi, dan foto-foto pendukung.
Saat anda berkunjung di Masjid Perkembangan Islam di Jawa Tengah memang anda wajib berkunjung di museum ini. Anda bisa berkunjung saat liburan tiba. Anda bisa menggunjunginya bersama teman ataupun juga keluarga. Ayo sobat !!! Segera hubungi kami Akcaya Tour & Travel. Karena kami menyediakan berbagai paket wisata. Kami juga menyediakan sarana transportasi / Travel berbagai jurusan serta Travel Malang Semarang dan Travel Semarang Malang. Kami akan menemani wisata anda berkeliling Kota Semarang!!
Lantai 2
Koleksi - koleksi yang ditampilkan bercerita tentang awal perkembangan Islam di Jawa Tengah sampai dengan terjadinya dialog antara Islam dengan budaya lokal. Pelabuhan di kawasan pesisir utara Jawa Tengah adalah tempat kali pertama berinteraksinya pedagang muslim dari Gujarat, Persia, dan China dengan penduduk lokal. Berbagai macam komoditas seperti sutera dan keramik dibawa oleh para pedagang asing masuk ke wilayah Nusantara. Sambil berdagang mereka menyebarkan ajaran Islam.
Salah satu benda koleksi yang dipamerkan pada lantai 2 ini adalah Duplikat Lawang Bledheg. Duplikat daun pintu ini bermotif Bledheg Sinengker yang diyakini sebagai karya Ki Ageng Sela. Lawang Bledheg ini dibuat pada masa pemerintahan Sultan Trenggono. Benda asli Lawang Bledheg berada di Masjid Agung Demak. Pesantren sebagai salah satu pusat untuk menimba ilmu agama banyak tersebar di wilayah Jawa Tengah. Hal ini memberi andil besar dalam perkembangan Islam di Jawa Tengah. Menuntut ilmu agama pada awal abad XX menjadi cikal bakal berdirinya pondok pesantren.
Adanya larangan dalam ajaran Islam untuk menggambarkan makhluk hidup secara alami menyebabkan terjadinya peralihan pola di dalam tradisi seni ukir dari gambar alami ke bentuk penyamaran stilistik yang berbentuk ornamen flora berbentuk sulur, akar, daun, dan ranting yang merambat.
Wayang sebagai salah satu sarana pengajaran Agama Islam juga terdapat di sini. Selain wayang kulit juga ada wayang golek menak. Wayang golek ini dirancang oleh R. Ng. Yasadipura I yang digunakan sebagai salah satu media syiar Islam. Wayang ini mengisahkan perjuangan Amir Hamzah memerangi kaum kafir. Tokoh Jayengrana merupakan penggambaran Hamzah paman nabi Muhammad S.A.W.
Lantai 3
Pada lantai 3 menampilkan koleksi-koleksi budaya pesantren sampai dengan berdirinya Masjid Agung Jawa Tengah. Koleksi pada lantai 3 antara lain Qur’an yang disadur dengan aksara Jawa pada tahun 1835 oleh Agus Ngarpah seorang abdi dalem Kraton Surakarta. Qur’an ini terdiri dari 3 jilid yang disadur selama 70 tahun (1835 – 1905).
Koleksi yang lain adalah surat ditulis dengan huruf Arab pegon oleh Kyai Rifai pada saat berada di pengungsian. Surat ini ditujukan kepada santrinya. Koleksi surat ini diperoleh dari ahli waris Kyai Rifai di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Baik lantai 2 maupun 3 terdapat informasi yang dapat diperoleh pengunjung dengan hanya menyentuh layar komputer. Pengunjung dapat memilih sendiri informasi yang diinginkan. Selain itu juga ada ruang multimedia di mana pengunjung dapat melihat film dokumenter tentang perkembangan Islam di Jawa Tengah.
Ayoo sobat segera ketahui sejarah islam yang belum anda ketahui sebelumnya. Dijamin tidak akan membosankan!! Ayo anda bisa langsung menghubungi kami untuk mengantar anda berwisata di Kota Semarang. Kami Akcaya Tour & Travel menyediakan berbagai paket wisata. Kami juga menyediakan sarana transportasi / Travel berbagai jurusan serta Travel Malang Semarang dan Travel Semarang Malang. Kami akan menemani wisata anda berkeliling Kota Semarang!!
0 Response to "Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, +62 822-333-633-99, Travel Semarang Malang, Travel Malang Semarang, Wisata Semarang"
Posting Komentar