Goa Kreo, +62-821-316-7070-8, Travel Malang Semarang, Travel Semarang Malang, Wisata Semarang
Menjelajahi Goa Kreo
Hallo sahabat travellers. Kali ini Akcaya Tour & Travel akan mengajak anda berwisata alam ke Goa loh!! Wahh pasti asyik ya?? Kali ini kita akan mengunjungi Goa Kreo. Sudah pernah mendengar sebelumnya? Bagi anda yang belum, wisata ini sangat cocok untuk anda yang suka berwisata alam. So, bisa anda pilih untuk salah satu rencana liburan anda bersama keluarga maupun teman. Anda bisa menghubungi kami Akcaya Tour & Travel untuk mengantar dan menemani wisata anda. Kami menyediakan berbagai paket wisata dan transportasi / travel berbagai jurusan. Kami juga menyediakan Travel Malang Semarang dan Travel Semarang Malang.
Goa Kreo Semarang merupakan sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak. Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.
Untuk mencapai mulut Goa, pengunjung harus melewati anak tangga yang cukup banyak dan curam. Disebelah Utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber mata air yang jernih dan tidak kering meski musim kemarau panjang. Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk serta bercanda dengan kera penunggu kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati aliran sungai yang dingin dan segar di bagian bawah daerah ini yang sebentar lagi akan berubah menjadi waduk.
Kawasan Wisata Goa Kreo Semarang ini berada di Dukuh Talun Kacang, Desa Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Semarang. Monyet-monyet yang ada di Goa Kreo ini adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), monyet yang ada di sini termasuk monyet yang cukup jinak, dan bisa bergaul dengan warga di sekitar Goa Kreo. Di kawasan Goa Kreo Semarang ini sekarang sedang dibangun Waduk Jatibarang, yang Pembangunannya dimulai pada Oktober 2009 dengan waktu pelaksanaan selama 1.520 Hari dengan Sumber Dana dari Japan International Corporation Agency (JICA IP-534), berdasarkan data pada papan di lokasi pembangunan Waduk. Waduk Jatibarang ini berfungsi sebagai pengendali banjir di Kota Semarang, menjaga ketersediaan air minum, dan sebagai pembangkit tenaga listrik. Waduk Jatibarang ini akan memiliki luas 46,56 hektar.
Goa kreo ini kini berada di tengah-tengah waduk dan dihubungkan dengan jembatan dari tepiannya. Harga tiket masuk Goa Kreo sebesar Rp 2.500 /orang (include asuransi). Konon, sunan-sunan tersebut ingin membangun sebuah Masjid di daerah Demak dengan menggunakan batang pohon tersebut sebagai pondasi. Ketika batang ingin ditebang oleh para sunan, kejadian aneh terjadi dimana batang tidak bisa ditebang. Dalam perjalanan, Sunan bertemu dengan kawanan kera ekor panjang. Mereka pun saling berkomunikasi. Kera yang ditemui memiliki warna bulu yang berbeda, ada warna hitam, putih, kuning dan merah. Masing-masing warna memiliki arti tersendiri. Kera hitam melambangkan tanah yang subur, kera putih melambangkan kesucian, kera kuning melambangkan angin dan kera merah melambangkan keberanian.
Penasaran bukan tentang sejarah tempat ini? Ayo teman, segera persiapkan liburan anda bersama keluarga maupun teman. Untuk anda yang berada di luar kota tak perlu khawatir. Anda bisa menghubungi kami Akcaya Tour & Travel. Kami menyediakan berbagai paket wisata dan transportasi / travel berbagai jurusan. Kami juga menyediakan Travel Malang Semarang dan Travel Semarang Malang.
Penasaran bukan tentang sejarah tempat ini? Ayo teman, segera persiapkan liburan anda bersama keluarga maupun teman. Untuk anda yang berada di luar kota tak perlu khawatir. Anda bisa menghubungi kami Akcaya Tour & Travel. Kami menyediakan berbagai paket wisata dan transportasi / travel berbagai jurusan. Kami juga menyediakan Travel Malang Semarang dan Travel Semarang Malang.
Kawanan kera mengajak Sunan ke sebuah tempat untuk meminta petunjuk Yang Kuasa. Dalam persemediannya, sunan diberikan petunjuk agar batang pohon bisa ditebang. Sunan pun kembali ke dalam hutan untuk menebang batang dengan menggunakan selendang yang dibawanya. Seketika itu, batang pohon berhasil ditebang. Lalu, batang dibelah menjadi dua bagian dan dibawa ke tempat persemedian. Keesokan harinya, Sunan membawa kembali batang tersebut menuju Masjid. Kawanan kera saat itu ingin ikut dengan para Sunan.
Akan tetapi, Sunan tidak mengijinkan kawanan kera untuk ikut. Sunan menitipkan amanah untuk kawanan kera agar menjaga tempat yang sekarang dikenal dengan nama “Goa Kreo” itu. Kera pun menuruti kata-kata Sunan. Dalam perjalanan, batang yang dibawa oleh para Sunan terjatuh dan tenggelam. Namun, batang sisanya tertanam (ditancapkan) yang dikelilingi oleh pohon kecil bernama Pohon Kerinci.
Semasa hidupnya, para sunan suka dengan makanan sate kambing. Sampah berupa tusukan sate dibuangnya ke tanah dan tumbuh menjadi bambu yang tercium seperti bau kambing. Bambu tersebut kini dijaga dan dipelihara oleh warga sekitar. Goa Kreo yang hingga saat ini dijaga oleh ±650 ekor kera panjang yang konon jumlahnya tetap (konstan) tidak bertambah dan berkurang. Warga tidak pernah menemukan bangkai kera yang mati. Kawanan kera membagi kelompoknya menjadi 2 kubu yaitu kubu atas dan kubu bawah. Masing-masing kubu mempunyai 2 raja. Alasan kenapa kera tidak boleh disentuh atau dipegang karena selalu dilindungi oleh rajanya. Rajanya akan marah, jika anak buahnya disentuh. Dan ada juga mitos tentang kera berbulu emas atau merah yang menjadi raja dari para kera tersebut.
Setiap bulan Syawal di Goa Kreo digelar tradisi Sesaji Rewondo, sebagai bentuk rasa peduli terhadap kera-kera dengan memberinya makan. Makanan (layak seperti makanan manusia) yang khusus diperuntukkan oleh kera tidak boleh dimakan oleh manusia. Pernah kejadian ada yang memakan makanan tersebut tiba-tiba merasakan hal aneh pada dirinya. Hingga saat ini, masih ada segelntir orang yang melakukan semedi di dalam goa mulai pukul 24.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB. Guide yang ada disana menuturkan bahwa ketika dia memasuki goa ini (meskipun sudah berkali-kali), rasa merinding terkadang muncul. Goa Kreo ini memiliki kedalaman 7m.
Masih dalam satu tempat yang sama, adapun goa lain yang berada di sisi kiri Goa Kreo yaitu Goa Landak dengan kedalaman 8m. Goa Landak konon katanya, goa yang dahulu dihuni oleh putri landak dan kawanan hewan landak. Tapi saat ini goa tersebut sudah kosong, tidak ada hewan landak yang hidup. Sehabis dari goa, selanjutnya oleh guide anda akan di ajak ke atas untuk menyusuri kawasan ini lebih dalam. Tanjakan ke atas lumayan menanjak, tapi pemandangannya bagus dan tidak boleh dilewatkan.
Bagian atas, diceritakan oleh guide tempat yang biasa digunakan oleh warga untuk reriuangan selametan yang diadakan setiap Selasa kliwon dan Jumat kliwon. Lalu, adapula cerita tentang lumbung padi yang dahulu dibawa oleh warga sekitar (jaman sunan). Lumbung yang berbahan dasar batu sebanyak 3 buah dipikul oleh warga berjumlah 9 orang. Tidak kuat menahan beban yang dibawa, lumbung tersebut pun ada yang terbelah dan hingga saat ini belahannya belum ditemukan.
Nahh bagaimana teman? Menarik bukan? Anda akan di temani pemandu ( Guide ) saat berwisata di Goa Kreo tersebut loh!! Sambil berwisata anda juga mendapatkan pengetahuan serta informasi sejarah. Unik bukan? Anda juga bisa berinteraksi langsung dengan kera yang berada disana. Keranya sangat mudah sekali berinteraksi. Tunggu apalagi teman? Ayo segera hubungi kami Akcaya Tour & Travel. Kami siap untuk mengantar dan menemani wisata anda. Kami menyediakan berbagai paket wisata dan transportasi / travel berbagai jurusan. Kami juga menyediakan Travel Malang Semarang dan Travel Semarang Malang. Kami Tunggu kedatangan anda teman...!
0 Response to "Goa Kreo, +62-821-316-7070-8, Travel Malang Semarang, Travel Semarang Malang, Wisata Semarang"
Posting Komentar